Terbunuh keraguan
Oleh: Satrio Kumboro
Gimana enggak lembut? Jarang-jarang lho di zaman yang serba instan dan industrial ini ada pria yang sanggup bikin puisi. Betah menyendiri untuk menemukan diksi yang tepat agar tak terkesan manipulatif, dan terjemput sajak yang bukan hanya romantis tapi juga heroistis. Tapi ini percuma, kau hanya memandang seorang pria dari masa lalu nya dan anggapan orang lain kepada pria tersebut. Kau belum tahu bagaimana pria itu menemukan sastra dengan jalan pengembaraan dan estetika. Dan aku hanya pria kere yang gandrung puisi dan sialnya jatuh cinta padamu yang hanya satu, wanita kecilku!
Gimana enggak lembut? Jarang-jarang lho di zaman yang serba instan dan industrial ini ada pria yang sanggup bikin puisi. Betah menyendiri untuk menemukan diksi yang tepat agar tak terkesan manipulatif, dan terjemput sajak yang bukan hanya romantis tapi juga heroistis. Tapi ini percuma, kau hanya memandang seorang pria dari masa lalu nya dan anggapan orang lain kepada pria tersebut. Kau belum tahu bagaimana pria itu menemukan sastra dengan jalan pengembaraan dan estetika. Dan aku hanya pria kere yang gandrung puisi dan sialnya jatuh cinta padamu yang hanya satu, wanita kecilku!
Yogyakarta, 1 Juli 2020
Komentar
Posting Komentar