Damai Ku Sertai Mu
Oleh: Rizki Satrio
Kau adalah sejarah
Dari suratan diri kita bersua
Di dermaga kecil sesak sampah
Bekas peninggalan rumah Belanda
Masih bersisa
Wajahmu malu menyapa angin laut
Ahh, mungkin terpaut usia
Aku merayu
Kau semakin merajuk
Sedari awal kau mengeluh bosan
Berjalan waktu pertemuan saling berkesan
Senyum mu, milikku, damai bersama
Meski cacat kaki mu
Aku siap bertaruh nyawa!
Terpanggang aku akan bara asmara
Jangan sebut ku lelaki
Bila menyerah pada mu menjadi jiwa kaki mendaki
Mesra lah kau dalam dekapku
Melukislah anak-anak riang dalam bahu ku
30 tahun tanpa tahu siapa wanita
Sebelas tahun belajar kecup tanpa cinta
Kau bersama ku dengan iba dan bahagia
Mengasihiku dalam rupa cinta sosok wanita
Pulang atau pergi
Aku letih terkapar tak menggapai apa-apa
Lelah menghitung dunia
Kau mempercayai ku, menjadi sukma bercahaya
Tabah! Bertahanlah kau memandang semua
Menyadari kita hanya layang-layang hampa
Esok terus begini?
Menikmati gelegar kencang ombak
Membaca buku di sebelah kursi roda
Kau tak menjawab
Bergeming sedalam abadi
Entahlah hanya aku pasrah menyerahkan diri
Pada ciuman mu di kerut basah keningku
Dek, terima kasih atas percaya
Bertahan terus menguatkan tahta
Berlapisan doa
Dek, lepas dari pelik aku menuju mu
Membawa segala damai dan cumbu
Bersama peluk..
Bangunjiwo, 10 September 2023
Komentar
Posting Komentar