Hujan semusim

 Oleh: Satrio


Selalu, dalam batin kita

Guyuran hujan yang membumi

Basahi wuwungan berlumut

Di Kaliurang, terus bangkitkan kenangan

Akan kekalahan takdir, ini jadi memori hujan semusim


Serbuan angin menenggelamkan ku

Dalam kebisuan kebun vila

Sialnya cuma ku temui bayang canda mu

Kecuali itu, seluruhnya hitam di awan tinggi

Aku lupa jemuranku basah

Kembang di vila jua merekah

Semusim di kaliurang, dingin jadi melankolis

Hujan serupa hukuman sadis


Kesombongan pejantan kala hujan

Bagai kengerian lembah kesepian

Dengan lolongan amarah tak tertahan

Dalam tenggorokan penunggu samping makam


Adakah hujan mereda

Kenangku ketika kutunggu kecewa tak jua menyerah

Sepintas bayangmu tampak bersandar cahaya merah

Gumamku dalam resah

Ini kah kau? Dari tempo dulu, kurus kecil dan lusuh, kacamata mu rengat tercecer banyak darah..


Jogja, 1 April 2022 








Komentar

Postingan Populer