Kau tak lagi perawan
Oleh : Satrio Kumboro
Langit mendung ketika wajah hutan-hutan Mu murung
Hujan belum mau basahkan selarung
Binatang-binatang kecil dan lucu bersahutan
Menunggu tenang basah tanah genangan
Ahh, aku mencintaimu kekasih..
Mendekapmu melebihi kesepian-kesepian manusia
Meski cinta tak tanggung duka
Meski cinta tak basuh luka
Mereka - mereka-lah pencipta sepi ini
Menjamah pohon dan akar jari jemari harmoni
Tangan-tangan bengis itu, kekasih..
Merusak cinta kita
Menempatkan sungai-sungai Mu bergaul sampah
Bau-bau abisal kental itu..
Mencemar air wajah mu, kekasih..
Awan Mu terbelah dua warna
Satu warna berubah merah
Satu warna lain mengobarkan amarah
Siapa menuduh siapa dalang kemarahan ini?
Moral siapa buat siapa?
Akasia, batu dan lembah tak menulis moral
Manusia pengkhotbah moral sekaligus perusak moral
Hingga aku tak bisa dan biasa membedakan moral, siasat atau bejat
Aku ketahui itu sama saja
Cintalah pembeda
Bahwa cinta itu senantiasa melestarikan
Bahwa cinta pemberi nyawa kehidupan
Mereka-mereka lah adik bungsu mu penghisap keperawanan mu
Kau bukan lagi saudara tua mereka
Kau tak lebih bahan masturbasi
Sarana pembuangan mani
Kau makin susut
Menua, kuyu dan mati
Asap-asap ketamakan merajam puting mu
Traktor membabat habis bulu lentik mu
Arogansi membungkam keselarasan
Kesombongan melumat ajaran kebajikan
Kepentingan bisnis membinasakan moral
Alam dan cinta menjadi urusan modal
Komentar
Posting Komentar