Kau tak lagi perawan

Oleh : Satrio Kumboro

Langit mendung ketika wajah hutan-hutan Mu murung

Hujan belum mau basahkan selarung

Binatang-binatang kecil dan lucu bersahutan

Menunggu tenang basah tanah genangan

Ahh, aku mencintaimu kekasih..

Mendekapmu melebihi kesepian-kesepian manusia

Meski cinta tak tanggung duka

Meski cinta tak basuh luka

Mereka - mereka-lah pencipta sepi ini

Menjamah pohon dan akar jari jemari harmoni

Tangan-tangan bengis itu, kekasih..

Merusak cinta kita

Menempatkan sungai-sungai Mu bergaul sampah

Bau-bau abisal kental  itu..

Mencemar air wajah mu, kekasih..
Awan Mu terbelah dua warna

Satu warna berubah merah

Satu warna lain mengobarkan amarah

Siapa menuduh siapa dalang kemarahan ini?

Moral siapa buat siapa?

Akasia, batu dan lembah tak menulis moral

Manusia pengkhotbah moral sekaligus perusak moral

Hingga aku tak bisa dan biasa membedakan moral, siasat atau bejat

Aku ketahui itu sama saja

Cintalah pembeda

Bahwa cinta itu senantiasa melestarikan

Bahwa cinta pemberi nyawa kehidupan

Mereka-mereka lah adik bungsu mu penghisap keperawanan mu

Kau bukan lagi saudara tua mereka

Kau tak lebih bahan masturbasi

Sarana pembuangan mani

Kau makin susut

Menua, kuyu dan mati
Asap-asap ketamakan merajam puting mu

Traktor membabat habis bulu lentik mu

Arogansi membungkam keselarasan

Kesombongan melumat ajaran kebajikan

Kepentingan bisnis membinasakan moral

Alam dan cinta menjadi urusan modal


Yogyakarta, 5 November 2019

Komentar

Postingan Populer