Peninggalan hujan dua tahun lalu


Oleh: Satrio Kumboro



Hari ini aku mencintaimu..

Lusa, kau masih sendiri, entah menunggu siapa? Aku makin betah mencintaimu

Tiga bulan kemudian kau berada di pelukan sayap-sayap lelaki lain, aku masih tangguh mencintai tanpa perlu kau dan dia pahami

Menjelang pertunangan mu di akhir tahun aku pergi menyenggau kecewa

Kau mencari ku
Ketika langit masih berkabung oleh mendung dan tanah basah sisa hujan pagi

kau menemukanku sendirian di pojok taman sunyi dengan harum kasturi dan poppy sangat menyengat

Kau berani kan diri mendekat pada ku

Semakin dekat dan ternyata aku bukanlah aku

Kau insyaf..

Aku tak pernah menjadi perbuatan dari kata-kata..

Kau geram dan sedih

Ternyata aku tak lebih dari puisi murung yang tanpa penobatan dan perayaan kasih..

Kau berubah iba ketika menyadari puisiku tanpa fondasi kokoh, sehingga aku terkadang terbit dan terbenam lebih segera dari apapun termasuk dari matahari di musim penghujan
Kau curi kata-kata ku sembari bergegas pergi dari taman sunyi itu

kau simpan puisi-puisi ku yang lembab serta kuyup itu di halaman tersembunyi buku harian mu, tepatnya di bab "puisi-puisi tak kunjung jadi"..

Desa Uzlah, 27 Oktober 2018




Komentar

Postingan Populer