Peninggalan hujan dua tahun lalu
Oleh: Satrio Kumboro
Hari ini aku mencintaimu..
Lusa, kau masih sendiri, entah menunggu siapa? Aku makin betah mencintaimu
Tiga bulan kemudian kau berada di pelukan sayap-sayap lelaki lain, aku masih tangguh mencintai tanpa perlu kau dan dia pahami
Menjelang pertunangan mu di akhir tahun aku pergi menyenggau kecewa
Kau mencari ku
Ketika langit masih berkabung oleh mendung dan tanah basah sisa hujan pagi
kau menemukanku sendirian di pojok taman sunyi dengan harum kasturi dan poppy sangat menyengat
Kau berani kan diri mendekat pada ku
Semakin dekat dan ternyata aku bukanlah aku
Kau insyaf..
Aku tak pernah menjadi perbuatan dari kata-kata..
Kau geram dan sedih
Ternyata aku tak lebih dari puisi murung yang tanpa penobatan dan perayaan kasih..
Kau berubah iba ketika menyadari puisiku tanpa fondasi kokoh, sehingga aku terkadang terbit dan terbenam lebih segera dari apapun termasuk dari matahari di musim penghujan
Kau curi kata-kata ku sembari bergegas pergi dari taman sunyi itu
kau simpan puisi-puisi ku yang lembab serta kuyup itu di halaman tersembunyi buku harian mu, tepatnya di bab "puisi-puisi tak kunjung jadi"..
Komentar
Posting Komentar