Jam Siang

Oleh : Satrio Kumboro

Aku merasa dia seperti bapak ku sendiri

Dia lelah, kulitnya legam terpanah matahari

Handuk mini kumal menyelempang di pundak

Menyelimuti beban sewaktu kehendak

Jari-jari nya pejal

Kaki-kaki keras menginjak pedal

Keringat mengucur lekuk

Di antara pori muka

Menyertai rasa ngantuk


Sendu?

Tidak, dia hanya di kutuk waktu

Dalam kebisingan roda jalanan

Aku mendoa untuk bapak

Kuatkan hati dan raga mu

Ini sementara

Aku bersamamu menanggung bersama lara

Berdoa aku senantiasa

doa adalah bahasa kemanusiaan paling murni kepada Nya


Jogjakarta, 8 Oktober

(Sumber foto: wotcilpa)

Komentar

Postingan Populer