A
Oleh: Satrio
Hujan malam
Dersik canda muncul tenggelam
Di jendela kamar duduk termangu
Mengamati hening terpaku
Di hening kau bekerja
Mungkin aku dan kau pun imbang
Siapa saja seorang
Membutuhkan waktu sendiri dan merenung
Sering lekas gugur
Menggoda segera terlelap
Tapi malam punya ku
Menculik rindu di selasar sunyi senyap
Dari dinding basah
Gerimis menembus resah
Ku redam amarah
Dengan bekas suara mu kemaren lusa
Kau menyeleksi dendam dan cinta
Menjadikannya asa bertakhta
Seraya tersenyum
Kau selimuti tubuh vakum
Di ambang pagi
Ku kirim ajakan sekali lagi
Beri kesempatan untuk ku
Memilikimu seutuh atau seluruh
Ada permohonan buatmu
Ku selipkan humor meski benarnya cinta
Ku tumpahkan ceria mu
Di meja kerja mu
Itu puisi, punya mu!
Bangunjiwo, 20 November 2020
Komentar
Posting Komentar