Sajak Chairil
Kepada hati meragu
Tunduk menopang dagu
Duduk termenung bisu
Mengamati semesta malam berkawan biru
Puisi mu ku hayati lagi
Berkelana sepenggal kata tak hitam putih dari mu
Oh, hidup adalah menunggu tak terkecuali
Tak terpenuhi cukuplah menyerah malu
Ril, derai - derai cemara mu memegang kehilangan
Kehilangan itu mirip nestapa
Ia menyerimpung nasibmu pada duka
Ril, senja di pelabuhan kecilmu
Ajaib, asa cahaya mu awet tergumpal
Bangkitlah aku bersemangat menyisa.. sebelum tiba binasa.. - sajak untuk Chairil
Sribitan, 5 November 2020
Komentar
Posting Komentar